Bakteri dapat ditemui hampir di setiap jenis lingkungan yang ada di bumi, mulai dari dasar laut, di dalam batuan karang, dan daratan. Karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, bakteri menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi.
Bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
a. Archaebacteria
Archaebacteria merupakan bakteri primitif yang bersifat prokariotik. Archaebacteria dikenal juga sebagai bakteri purba. Bakteri ini hidup di habitat dengan kondisi ekstrem, misal sumber air panas dan daerah berkadar garam tinggi. Archaebacteria memiliki ciri khusus sebagai berikut.
1) Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
2) Membran selnya mengandung lipid berikatan eter.
3) Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA-polimerase.
Menemukan Arkaebakteria: mata air panas-mata air panas dari Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, termasuk tempat pertama yang menjadi lokasi Archaebacteria ditemukan. Gambar di sebelah atas adalah kolam gurita musim semi, dan gambar di sebelah bawah adalah kolam Obsidian. Setiap kolam memiliki kandungan mineral, suhu, dan salinitas yang begitu berbeda. Setiap kolam mungkin berisi komunitas yang berbeda dari mikroba. Arcahebacteria . Ahli biologi yang digambarkan di atas yang membenamkan mikroskop slide dalam kolam mendidih untuk dapat menangkap sampel beberapa Arcahebacteria yang mungkin ditangkap untuk studi.
Archaebacteria terbagi dalam tiga kelompok berikut.
1) Bakteri Metanogen
Bakteri dari kelompok ini bersifat anaerobik dan kemosintetik. Habitatnya di rawa-rawa dan daerah yang kurang oksigen. Makanan diperoleh melalui pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang mati. Proses pembusukan tersebut menghasilkan metana. Metana disebut juga biogas. Beberapa jenis bakteri metanogen dapat hidup bersimbiosis dalam rumen herbivora yang berfungsi memfermentasi selulosa. Beberapa jenis bakteri dari kelompok ini dapat hidup pada suhu tinggi. Bakteri metanogen hidup sebagai pengurai. Contoh bakteri metanogen yaitu Methanobacterium.
2) Bakteri Halofil
Bakteri halofil mampu hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi. Sebagian dari bakteri halofil mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai pigmen berupa bakteriorhodopshin. Contoh bakteri halofil yaitu Halobacterium.
3) Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup di lingkungan yang bersuhu tinggi dan tingkat keasamannya tinggi. Contoh bakteri termoasidofil yaitu Sulfolobus dan Thermoplasma. Bakteri ini menggunakan hidrogen dan sulfur organik yang terdapat di kawah gunung api dan mata air bersulfur sebagai sumber energi.
Video: membandingkan antara Eubacteria dan Archaebacteria
b. Eubacteria (Bakteri Sejati)
Ciri khusus Eubacteria sebagai berikut.
1) Dinding selnya mengandung peptidoglikan.
2) Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester.
3) Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.
Eubacteria dikenal sebagai bakteri sejati atau bakteri sesungguhnya. Menurut Campbell, Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu Proteobacteria, Bakteri gram Positif, Spirochetes, Chlamydias, dan Cyanobacteria.
1) Proteobacteria
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu, Proteobacteria
kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. Bakteri ungu biasanya hidup di endapan kolam, danau, atau lumpur. Contoh bakteri ungu yaitu Chromatium. Proteobacteria kemoautotrof hidup bebas atau bersimbiosis dengan makhluk hidup lain. Contoh Proteobacteria kemoautotrof yaitu Rhizobium. Proteobacteria kemoheterotrof hidup di dalam saluran pencernaan. Contoh Proteobacteria kemoheterotrof yaitu Escherichia coli dan Salmonella.
2) Bakteri Gram Positif
Anggota bakteri gram positif ada yang dapat berfotosintesis dan ada yang bersifat kemoheterotrof. Bakteri ini dapat membentuk endospora ketika keadaan lingkungan kurang menguntungkan. Contoh bakteri gram positif yaitu Clostridium dan Bacillus.
3) Spirochetes
Spirochetes berbentuk spiral dengan panjang 5–250 µm. Spirochetes merupakan bakteri Gram negatif dan bersifat kemoheterotrof. Spirochetes hidup bebas atau sebagai parasit dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh Spirochetes yaitu Treponema pallidum yang mengakibatkan penyakit sifilis.
4) Chlamydias
Chlamydias merupakan kelompok bakteri yang ukurannya paling kecil (0,2–1,5 µm).
Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup lain. Contoh Chlamydias yaitu Chlamydias trachomatis yang dapat mengakibatkan penyakit mata.
5) Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (blue green algae).
Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen tambahan. Pigmen tambahan berupa fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Pigmen-pigmen tersebut mengakibatkan warna Cyanobacteria beraneka ragam. Contoh Cyanobacteria yaitu Anabaena(mengakibatkan air sawah berwarna hijau) dan Oscillatoria rubescen (mengakibatkan Laut Merah di Timur Tengah berwarna merah).
Sumber Pustaka
- Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing Company
- Glenn, dan Susan T. 1987. New Understanding Biology for Advance Level. Fourth Edition. United Kingdom: Stanley Thorns (Publisher) Ltd.
- Gutman, B.S. 1999. Biology. New York: Mc Graw Hill.
Sumber gambar: http://www.ucmp.berkeley.edu
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar yang baik dan membangun. Sampaikan saran, kritik, pertanyaan, atau opini Anda. Kami akan coba lakukan yang terbaik untuk sobat Zona Biologi Kita