Pokok-pokok pikiran evolusi Darwin didasarkan pada hal-hal berikut.
- Setiap kelompok atau populasi setiap kelompok atau populasi mengandung keragaman; tidak ada individu yang sama persis, meskipun anak kembar.
- Keragaman diturunkan dari induk kepada anaknya melalui kebakaan (hereditas).
- Melimpahnya keturunan secara alami membawa kepada persaingan terus-menerus untuk bertahan dalam setiap populasi.
- Organisme individu dengan keragaman yang membantunya bertahan hidup dan bereproduksi cenderung hidup lebih lama dan memiliki keturunan lebih banyak dari organisme denagn sifat yang kurang berguna.
- Keturunan dari hewan yang bertahan hidup mewarisi keragaman yang berguna, dan proses yang sama terjadi generasi baru, sampai keragaman itu menjadi sifat yang umum.
- Saat lingkungan berubah, organisme di dalamnya akan beradaptasi dan berubah menyesuaikan kondisi kehidupan yang baru.
- Selama jangka waktu yang panjang, setiap spesies organisme dapat mengakumulasi sangat banyak perubahan sehingga menjadi spesies baru, serupa tetapi tidak sama dengan spesies aslinya.
- Semua spesies di bumi telah muncul dengan cara seperti ini, sehingga semuanya berkerabat.
- Adanya peristiwa seleksi alam. Berbincang tentang seleksi alam, tentu tepat jika menukil hasil penelitian para ekolog di tahun 1900 tentang ngengat Biston betularia di Inggris.
Pada awal abad 19, sebagian besar ngengat Biston berwarna cerah. Sebagian kecil ngengat yang berwarna agak gelap menempel di kulit kayu. Namun saat revolusi industri, cerobong asap pabrik menyemburkan sangat banyak asap batubara ke udara, sehingga pencemaran tidak hanya membunuh lumut kerak, tetapi juga menutupi pohon dengan jelaga. Lingkungan ngengat berubah. Ketika ngengat bersayap terang menempel di pohon-pohon, burung lokal yang senang memangsa ngengat ini, dengan mudah menemukan dan memakan ngengat Biston cerah tersebut. Sedangkan ngengat bersayap gelap lebih mampu berkamuflase dan selamat dari pemangsa. Ngengat gelap itu bertahan, bereproduksi, dan mewariskan sayap gelapnya pada keturunannya.
Para ekolog bertahun-tahun memelajari ngengat ini. Mereka menghitung, hampir 98% ngengat yang hidup saat revolusi industri berwarna gelap. Sebagian besar ngengat bersayap terang telah dimangsa dan tidak lagi banyak bereproduksi. Darwin tidak mengetahui ini,p dahal peristiwa ini terjadi tidak jauh dari tempatnya tinggal. Penelitian ngengat belum selesai. Mulai tahun 1950, Inggris meloloskan hukum pencemaran udara yang dengan tegas membatasi jumlah gas buang pabrik industri. Pada tahun 1990, sebagian besar pencemaran telah hilang dan udara lebih bersih dari jelaga. Akibatnya, situasi berbalik. Ngengat bersayap gelap terlihat jelas di latar yang cerah, dan burung-burung memakannya. Berbeda dengan ngengat bersayap cerah yang lebih tersamar di latar yang bersih. Hasilnya, ngengat berwarna cerah mendominasi dalam hal jumlah dibanding warna gelap!
Badai Pertentangan
On the Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in The Struggle for Life oleh Charles Darwin diterbitkan pada tanggal 24 November 1859. Buku ini sangat laris, bahkan langsung cetak ulang. Buku itu dicetak hingga enam edisi. Darwin sangat bangga, karena ia pernah menduga buku itu akan gagal. Sebenarnya bukan oplah buku yang ia tunggu hasilnya, tetapi bagaimana pendapat masyarakat waktu itu. Karena menurutnya buku yang ia terbitkan cukup kontroversial. Oleh karena itu, ia usahakan supaya bahasa dan susunan bukunya sehalus mungkin.
Buku The Origin of Species berisi 14 bab. Dua bab awal dimaksudkannya untuk memaparkan bahwa antara spesies peliharaan dan liar menunjukkan keragaman yang besar. Kemudian ia menyajikan konsep seleksi alam. Stelah itu ia paparkan kelemahan-kelemahan teori tersebut, seperti tidak adanya bentuk peralihan. Bab tujuh menjelajahi kemungkinan bahwa naluri dan perilaku juga berevolusi_tidak hanya ciri fisik. Kemudian ia melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan misteri pewarisan sifat sebelum meluangkan beberapa bab tentang geologi dan umur bumi. Bab terakhir dipergunakannya untuk menunjukkan bahwa kesamaan spesies merupakan bukti dari sebuah kekerabatan.
Ia mengajak pembacanya untuk selangkah demi selangkah untuk memahami poin-poin dalam buku sehingga tak ada pembacanya yang salah mengerti, bahwa: Seleksi alam memengaruhi keanekaragaman untuk menghasilkan transmutasi spesies (evolusi) dalam rentang waktu yang panjang.
Namun, tentu saja, tidak semua orang senang dengan buku tersebut. Bahkan Adam Sedgewick [1] marah atas tulisan Darwin tersebut. Ia berpendapat bahwa kepercayaan akan evolusi merupakan jalan menuju kesesatan. Bahkan teman-teman Darwin yang dulu membantunya untuk meneliti spesimen dari Beagle juga ada yang berbalik dan menyerangnya. Richard Owen[2] menghujat buku Darwin tersebut lewat tulisan, sehingga perdebatan tentang teori Darwin tersebut meluas dan mencapai puncak terpanasnya pada tahun 1860. Pada tahun itu di Oxford, diadakan pertemuan Asosiasi Bangsa Britania untuk Kemajuan Sains, sebuah konvensi ilmiah terpenting di tahun itu.
Tidak semuanya kontra dengan buku Darwin, ada beberapa temannya, antara lain Thomas Huxley, Charles Lyell, Asa Grey, dan John Henslow yang mendukung dan siap memperjuangkan teori “Darwinisme” itu. Di antara mereka, Thomas Huxley lah yang paling depan berdiri dan dengan tegas akan memperjuangkan teori Darwin hingga tuntas. Oleh masyarakat ilmiah Inggris ia dijuluki Darwin Bulldog, karena begitu kerasnya membela Darwin dan tulisannya. Hingga pada salah satu debat terbuka antara Huxley dan uskup Wimberforce[3], terucaplah sebuah kalimat yang tidak disinggung Darwin sebelumnya di dalam buku The Origin.
Wiberforce mengejek Huxley dengan kalimat, ”Apakah kakek, atau mungkin nenekmu yang merupakan keturunan monyet?” Huxley, sebagai profesor sains yang tidak bisa diremehkan retorikanya, membalas, “Jika aku ditanya apakah lebih suka memiliki kakek seekor kera yang buruk, atau seseorang yang kaya dan berpengaruh, tetapi mempergunakannya untuk tujuan mengenalkan penghinaan dan menyesatkan dalam diskusi ilmiah_ Tanpa ragu sedikitpun aku lebih memilih kakek kera!” Perang semakin menganga, dengan segera surat kabar dan majalah di Inggris menyulut gelombang keberpihakan. Darwin telah berusaha semampunya untuk tidak menyebutkan manusia dan kera dalam bukunya, tetapi debat dua orang tadi terlanjur membahas kera sebagai inti perdebatan.
Darwin yang sensitif, takut terhadap kritik, dan anti kontroversi akhirnya mulai membuat perubahan dalam buku Origin. Sedikit demi sedikit ia melemahkan pendapatnya, agar orang tidak marah padanya. Pada saat buku itu terbit dalam edisi ke enam, pendapatnya hampir tidak kuat. Ia mengubah banyak kata yang mulai bertentangan dengan pendapatnya sendiri. Ia kurang percaya diri. Sekarang para ahli berpendapat bahwa edisi pertama lah yang terbaik .
Karya-karya Darwin yang lain
Darwin terus bekerja dan meneliti di laboratorium pribadinya, ia adalah tipe orang yang ketika menyenangi sesuatu, akan sangat terobsesi karenanya dan melupakan yang lain. Sementara The Origin nya menjelajahi pemikiran para ilmuwan di dunia, ia justru asyik dengan penelitian lainnya. Karya-karya Darwin lain, yang mendukung teori transmutasi spesies (evolusi), sebelum kematiannya antara lain:
1. On the Various Contrivances by Which British and Foreign Orchids are Fertilized by Insect (1862)
2. The Variation of Animals and Plants Under Domestication (1868)
3. The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (1871). Mungkin, buku inilah yang dianggap oleh para ahli sebagai buku yang paling berani. Dalam buku tersebut Darwin dengan lugas menyatakan bahwa manusia yang sekarang adalah-seperti spesies lainnya- telah berevolusi dari bentuk awal yang sekarang telah punah. Kutipan tulisan Darwin di halaman 178.
Di masa mendatang, tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras manusia beradab hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras biadab di seluruh dunia. Pada saat yang sama, kera-kera antropomorfus (menyerupai manusia)... tak diragukan lagi akan musnah.
Selanjutnya jarak antara manusia dengan padanan terdekatnya akan lebih lebar, karena jarak ini akan memisahkan manusia dalam keadaan yang lebih beradab - kita dapat berharap bahkan lebih dari Kaukasian - dengan jenis-jenis kera serendah babun, tidak seperti sekarang yang hanya memisahkan negro atau penduduk asli Australia dengan gorila.[4]
4. The Expression of The Emotion in Man and Animals (1872).
5. Insectivorous Plants (1875).
6. The Power of Movement Plants (1876).
7. The Effects of Cross and Self Fertilisation in the Vegetable Kingdom (1876)
8. The Formation of Vegetable Mould, Through the Actions of Worms (1881). Buku ini sangat laris, hingga penerbit kewalahan mencetak ulang, sekaligus karya terakhir Darwin sebelum menghembuskan nafas yang terakhir pada tanggal 19 April 1882.
Darwin meninggal di Downe, dengan dikelilingi anggota keluarganya setelah lama menderita sakit. Awalnya Emma Darwin dan keluarga ingin agar Charles Darwin dikebumikan di dekat kediaman Downhouse, namun atas saran dari sekelompok anggota parlemen, Darwin diberikan kehormatan untuk dimakamkan di Westminster Abbey, tempat para bangsawan, keluarga ratu, dan ilmuwan terkenal seperti Sir Isaac Newton dimakamkan.
[1] Seorang geolog, yang mengajari Charles Darwin tentang ilmu geologi pertama kalinya.
[2] Salah satu ilmuwan yang paling dihormati do Inggris dan seorang ahli fosil yang dulu membantu Darwin meneliti spesimen tulang dan fosil dari ekspedisi HMS Beagle.
[3] Salah satu uskup Katolik,pemimpin para pendeta yang dianggap ahli debat paling menakutkan di Inggris.
[4] Charles Darwin, The Descent of Man, 2. Aufl., New York, A.L. Burt Co., 1874, S. 178
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar yang baik dan membangun. Sampaikan saran, kritik, pertanyaan, atau opini Anda. Kami akan coba lakukan yang terbaik untuk sobat Zona Biologi Kita